Salah satu customer bengkel AHASS Bintang Niaga Jaya Cibinong ada yang kritis. Pemilik Honda Vario itu merasakan terjadi penurunan rpm atau putaran mesin begitu lampu utama dinyalakan. Otomatis tenaga mesin juga ngedrop. Kok, bisa ya?
Beberapa kali klaim ke bengkel resmi sebelumnya, tidak ketemu juga biang turunnya rpm ketika lampu nyala. Maklum pemilik Vario dari seputaran wilayah Cibinong ini katanya sudah 2 kali klaim mesin lantaran bermasalah sama suara berisik.
Tentu tidak ada hubungan antara suara berisik dan rpm turun ketika lampu dinyalakan. Akhirnya oleh Andriyanto sang kepala bengkel coba dianalisisi. Dipasangi takometer untuk mengukur putaran mesin.
Pada Honda Vario, posisi langsam alias stasioner putaran mesin diseting 1.700 rpm. Kemudian sakelar lampu utama di-ON-kan. “Dari takometer bisa dilihat terjadi penurunan putaran mesin jadi 1.500 rpm. Berarti turun 200 rpm,” jelas mekanik yang asli wong Solo itu.
Rasa penasaran Andriyanto dilanjut dengan mengukur motor Vario lainnya. Ternyata hasilnya sama saja. Berarti turun 200 rpm di Honda Vario dianggap normal.
Rasa penasaran makin menjadi. Mekanik yang sudah menikah sejak 3 tahun lalu itu coba analisa lagi di Honda BeAT. Ketika langsam, diseting 1.700 rpm. Begitu lampu dinyalakan terjadi penuruan jadi 1.650 rpm. Berarti hanya turun 50 rpm.
Setelah dicoba di skubek, dijajal juga di motor bebek. Andriyanto mengambil sampel di Honda Supra X 125 keluaran baru yang dari pabriknya dilengkapi dua lampu utama seperti Vario.
Pada motor bebek setelan langsam dibikin rendah. Anjuran pabrik rata-rata hanya 1.400 rpm. Coba juga dipasangi takometer. Setelah lampu utama dihidupkan, kasusnya sama dengan Vario. Terjadi penurunan putaran mesin. Jadinya 1.300 rpm, berarti mengalami penurunan 100 rpm.
Kejadian seperti yang ditemukan Andriyanto ini jangan keburu dianggap jelek dulul. Justru bisa dijadikan sebagai panduan juga kepada pemilik motor. Jika lampu utama dihidupkan, dipastikan motor akan mengalami penurunan rpm. “Sebab sepul untuk kelistrikan lampu memberi beban kepada magnet,” jelas lelaki yang beristrikan wanita Jogja ini.
Terima kasih!
DAYA LAMPU MEMPENGARUHI
Jika dianalisis, motor yang menggunakan dua lampu utama mengalami penurunan rpm yang lebih banyak dibanding motor satu bohlam utama. Seperti Vario turun 200 rpm dan New Supra X 125 turun 100 rpm. Ini mengindikasikan beban mesin 2 bohlam lebih berat dibanding yang satu bohlam. Kalau diamati lagi motor dua lampu mengusung 2 bohlam yang dayanya 2x18 watt atau totalnya 36 watt. Bandingkan dengan motor yang hanya satu lampu utama seperti Honda BeAT, bohlamnya hanya 1x25 watt. Lebih rendah 12 watt dong.
Kejadian penurunan rpm dipastikan bukan hanya di motor keluaran Honda. Merek lain juga sama saja, terutama pada motor yang menggunakan sistem kelistrikan lampu sistem AC. Artinya nyala lampu utama disuplai langsung dari arus listrik sepul. Berbeda dengan motor yang kelistrikan headlamp-nya menganut model DC. Arus listrik untuk bohlam utama disuplai langsung dari aki. Sehingga nyala lampu tidak mempengaruhi putaran mesin.
Motor yang manganut sistem kelistrikan lampu utama DC seperti Honda Tiger. Kiproknya berbeda dengan skubek atau bebek. “Begitupun sepul untuk pengisian. Pada Honda Tiger lebih banyak,” jelas Andriyanto yang sedang menunggu kelahiran buah hatinya itu. Duh, selamat sebelumnya, ya!
Rabu, 03 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar & Saran