Demo Site

Rabu, 03 Maret 2010

Honda Butuh Bukti

3992omr-honda-yudi-1.jpgLubernya tim pengguna Honda di MotoPrix (MP), butuh bukti. Ya, dibuktikan pada lomba, bukan pada latihan dan omongan. Juga bukan di acara-acara launching. Kebetulan, seri perdana NHK Kejurnas MotoPrix Region II diputar 28 Februari 2010 di Parkir Barat Pekan Raya Jakarta, Kemayoran.

Ada lima tim Honda berjibaku di sana. Sebut saja Honda Denso Castrol NHK Jayadi, Honda Stebo, Dunia Motor, Honda DAM Adira Motora NHK dan MS Racing Team (MRT). “Banyaknya pemakai Honda, fakta motor ini punya nilai sama dengan merek lain untuk balap,” sebut Adriansyah, yang sekarang mengorek Honda.

Anggono Iriawan, manajer motorsport dari PT Astra Honda Motor (AHM), mengaku tidak heran. Heran juga ndak masalah, Pak. Itu hak sampeyan kok. “Honda ikut road race sejak empat tahun lalu. Tahun ini booming, itu memang saatnya,” imbuh Anggono yang berharap tim-tim yang membawa nama Honda berkibar di seri MP.3994a-motoprix-jogja(rawal-kawa.jpg

Tahun lalu, sayap tunggal kerap bikin kaget. Belum dapat titel juara nasional, memang. Tapi, mulai melayangkan surat tantangan pada Yamaha dan Suzuki. Isi suratnya jelas dari data tahun lalu. Itu lho, catatan juara yang dicetak transfonder pada panitia IndoPrix (IP) dan MP.

Awal seri IP, malah Honda memimpin klasemen sementara. Sayang, Honda hanya cabutan ikut IP. Tidak semua seri turun. Saat itu, belum ada kebijakan dari AHM. Di MP juga sesekali pukul Yamaha dan Suzuki lewat Honda Banten. Begitu isi surat tantangannya.

Eits... kaget lagi! Siapa pun akan begitu, dengan langkah Ahmad Jayadi. Tiba-tiba, sosok pemilik dan pembalap legenda Indonesia itu, loncat ke Honda. “Pakai Honda, tentu sesuai pertimbangan. Bukan hanya timbangan peluang mesin Honda, juga masa depan sebagai tim penggunanya,” yakin Jayadi yang akan ikut semua seri MP.

3993jayadie-gt.jpgSaat hati Jayadi masih gepeng alias belum bulat ke Honda, dia telah mempelajari untung-rugi. Terutama kemampuan Honda bersaing di pentas nasional. Maklum, Jayadi pernah pakai Yamaha dan Suzuki. “Mesin Honda tidak kalah dengan keduanya. Untuk apa pindah, jika tak yakin menang,” kata Jayadi.

Jayadi memang pakai mesin basis korekan orang lain. Tapi, dia berusaha mengembangkan sendiri. “Digabung dengan pemikiran teknik sendiri. Itu keuntungan pernah pegang berbagai merek,” kata Jayadi yang menjagokan Oky Ristan di seeded alias MP1 dan MP2.

Tommy Huang yang mengasuh pasukan BRT, tidak ambil bagian di MP. Dia khusus dipasang Honda di IP. Hanya, Tommy yakin Honda bisa bicara. “Terutama MRT. Kan BRT terlibat di situ!” seru Tommy yang dikenal pendobrak awal Honda di pasar senggol pada tim besutan Faryd Sungkar itu.

Rawal Lasut punya argumen sendiri memilih Honda sebagai kuda pacu timnya. Pemilik Sejak kenal balap motor langsung dengan Honda. “Ada tawaran dari pabrikan, kenapa ditolak,” cocor Rawal yang mantan pembalap remote control itu.

Maksudnya?

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar & Saran

Mengenai Saya

Foto Saya
wido'e
“Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi, jika kamu masih tidak dapat melupakannya.”
Lihat profil lengkapku

ShoutMix chat widget

ShoutMix chat widget